Contoh Karya Tulis Ilmiah

Diposting oleh Unknown di 18.27

HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PADA ZAMAN PRASEJARAH





 









DISUSUN OLEH :
NUR HIDAYATUS SHOLIKAH
KELAS X- RMBI


MADRASAH ALIYAH NEGERI
KOTA KEDIRI 3
Jl. Letjend. Suprapto No. 58 Kota Kediri Telp. (0354) 687876
Email : mandiga@man3kdr.sch.id







KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
                       Bismillahirrahmaanirrohiim
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun banyak menemui hambatan dan kesulitan dalam penulisan makalah ini.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi – tingginya kepada :
1. Bapak Sja’roni, M.PD.I selaku Kepala Sekolah MAN Kota Kediri 3.
2. Bapak Ahmad Shodiq selaku guru mata pelajaran sejarah yang telah meluangkan waktunya untuk kami.
3. Kedua orang tua yang selalu memberI dukungan dan motivasi kepada kami.
Semoga jerih payah serta hasil pemikiran mendapatkan imbalan yang sebaik – baiknyadari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb




Kediri, 10 Pebruari 2011
              Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................... ............ 1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................... 2
BAB III
PENUTUP....................................................................................... ............ 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8


        


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia dahulu tentunya tidak terlepas dari kebudayaan. Pada  zaman prasejarah belum ditemukan keterangan tertulis, sehingga hasil kebudayaan manusia prasejarah inilah yang dapat dijadikan sumber sejarah. Karena hanya itu yang ditinggalkan oleh manusia purba. Kehidupan manusia pada zaman prasejarah ini memang masih sangat primitive dan sederhana. Mereka membuat peralatan yang sederhana dari batu – batuan. Peralatan ini biasanya digunakan untuk berburu dan mencari makanan dari alam (food gathering). Meskipun mereka hidup primitive tetapi mereka juga mengenal sistem kepercayaan. Ini membuktikan bahwa sistem kepercayaan sudah ada sejak zaman prasejarah. Banyak sekali benda – benda peninggalan manusia prasejarah yang ditemukan oleh para peneliti. Misalnya nekara, kapak corong, kapak persegi, menhir dan sebagainya. Diantara banyaknya benda – benda peninggalan manusia purba ini, bnyak pula orang – orang yang tidak mengetahuinya. Padahal benda – benda ini sangat bernilai sejarah. Perlu diketahui bahwa tidak akan ada zaman modern tanpa adanya zaman prasejarah.  


B.   Rumusan Masalah

1.      Dibagi berapa macamkah zaman prasejarah ?
2.      Apa saja hasil kebudayaan manusia pada zaman prasejarah ?

C.     Tujuan

Pembuatan makalah ini mempunyai tujuan – tujuan tertentu, diantaranya :
1.      Untuk mengetahui pembagian zaman prasejarah.
2.      Untuk mengetahui hasil kebudayaan manusia pada zaman prasejarah.


BAB II
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PADA ZAMAN PRASEJARAH

Kehidupan manusia pada masa lampau tidak terlepas dari tingkat peradabannya. Tingkat peradaban ini mengakibatkan kehidupannya terpecah menjadi dua babak. Yaitu zaman prasejarah dan zaman sejarah. Zaman Prasejarah atau Zaman Praaksara berasal dari kata Pra yang berarti sebelum dan aksara yang artinya tulisan. Jadi, zaman prasejarah adalah zaman sebelum adanya tulisan. Yang menjadi sumber dari zaman ini adalah hasil budaya yang ditinggalkan oleh manusia pada zaman itu.
Zaman Prasejarah dapat dibedakan berdasarkan kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya. Secara garis besar zaman prasejarah dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam.
1.         Zaman Batu
Disebut zaman batu karena peralatan yang digunakan manusia pada zaman ini sebagian besar terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi empat zaman, yaitu zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu madya (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum) dan zaman batu besar (megalitikum).
a.       Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Disebut zaman batu tua karena alat – alat kebudayaan yang dihasilkan masih sangat kasar. Kehidupan manusia pada zaman ini masih sangat primitif dan sederhana. Tempat tinggal manusia pada zaman ini masih berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dan mereka mengumpulkan memperoleh makanan dengan cara mengambil dari alam (food gathering). Kebudayaan Paleolitikum di Indonesia dapat ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong.
1.      Kebudayaan Pacitan
 Pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan sejumlah alat – alat yang terbuat dari batu di Pacitan. Alat – alat tersebut berbentuk kapak, yaitu kapak perimbas (chopper), karena kapak ini tidak memiliki tangkai dan menggunakannya harus dengan menggenggam bagian dari kapak ini sehingga disebut kapak genggam. Alat budaya Pacitan diperkirakan berasal dari lapisan pleistosen tengah. Alat ini digunakan oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus. Selain kapak genggam, juga ditemukan jenis alat lainnya yaitu alat serpih (flake). Alat ini digunakan untuk menguliti binatang, memotong daging dan memotong ubi – ubian. Alat ini banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, dan Timor.
2.      Kebudayaan Ngandong
Pada tahun 1941, Von Koenigswald menemukan alat – alat kebudayaan Ngandong. Yang banyak ditemukan di daerah ini adalah alat – alat yang berasal dari tulang dan penusuk dari tanduk rusa. Alat ini digunakan untuk mencari ubi dan keladi di dalam tanah. Selain itu, juga ditemukan alat – alat kecil yang terbuat dari batu – batu yang indah. Alat ini disebut flakes. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh lukisan – lukisan yang ada di dinding – dinding goa misalnya lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan yang ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan). Manusia purba yang hidup pada zaman ini adalah manusia purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
b.      Zaman Batu Madya (Mesolitikum)
Pada zaman ini kehidupan manusia tidak jauh berbeda dari zaman paleolitikum. Namun, pada zaman ini manusia sudah memiliki tempat tinggal yang agak tetap. Zaman ini ditandai dengan adanya  kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche.
1.      Kebudayaan Kyokkenmoddinger
Suatu corak istimewa dari zaman mesolitikum. Kyokkenmoddinger adalah suatu dapur sampah yang berupa tumpukan kerang dan siput setinggi 7 meter yang telah menjadi fosil. Bekas – bekas ini menunjukkan telah adanya penduduk yang tinggal di tepi pantai dan mereka hidup dari hasil menangkap kerang dan siput. Kyokkenmoddinger ini ditemukan di sepanjang pantai Sumatera Timur. Selain itu, juga ditemukan sejenis kapak genggam yang diberi nama pebble (kapak Sumatera). Pebble terbuat dari batu kali yang dipecah. Kapak ini berbeda dengan kapak genggam. Sisi luar kapak ini yang memang sudah halus dibiarkan, sedangkan bagian dalamnya dikerjakan lebih lanjut. Di samping itu juga terdapat kapak pendek (hanche courte). Bentuknya seperti setengah lingkaran cara membuatnya dengan memukuli dan memecahkan batu, dan tidak diasah. Sisi tajamnya terletak pada sisinya yang lengkung.dari bukit kerang juga ditemukan batu penggiling dan landasannya. Alat ini digunakan untuk menggiling makanan dan menghaluskan cat merah. Cat ini diperkirakan mempunyai hubungan dengan keagamaan atau ilmu sihir. Kebudayaan kyokkenmoddinger juga didukung oleh ras Papua Melanesia.
2.      Kebudayaan Abris Sous Roche
Kebudayaan ini berlokasi di daerah pegunungan. Abris sous roche ialah gua yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh manusia prasejarah. Penelitian pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Dr. P.V. Stein Callencels (1928-1931) di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo Jawa Timur. Di tempat tersebut banyak ditemukan alat – alat kebudayaan dari zaman paleolitikum sampai zaman logam. Akan tetapi, yang banyak ditemukan adalah alat – alat dari tulang dan tanduk binatang, sehingga dikenal dengan sebutan Sampung Bone Culture. Pendukung kebudayaan ini adalah ras Papua Melanesia.
c.       Zaman Batu Muda (Neolitikum)
Kebudayaan neolitikum merupakan revolusi dari kebudayaan ffod gathering menjadi food producing. Pada zaman ini manusia sudah hidup menetap dan telah mempunyai tempat tinggal. Mereka memperoleh makanan dari hasil bercocok tanam. Alat – alat kebudayaannya sudah halus dam sempurna. Hasil kebudayaan zaman neolitikum diantaranya :
1.      Kapak Persegi
Nama “kapak persegi” diberikan oleh Van Heine Heldern. Penamaan ini didasarkan pada penampang alang alat – alatnya yang berupa persegi panjang atau juga berbentuk trapesium. Kapak ini berbeda dengan kapak genggam karena kapak ini sudah memiliki tangkai dari kayu. Tangkai ini membuat kapak persegi dapat digunakan secara efektif dan tenaga yang dihasilkan juga lebih kuat. Kapak persegi kebanyakan terbuat dari batu api yang keras. Ukurannyapun bermacam – macam, ukuran besar disebut beliung atau cangkul. Alat ini digunakan untuk mengerjakan sawah. Sedangkan yang berukuran kecil disebut tarah, tarah digunakan untuk mengerjakan kayu. Kapak persegi banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian barat.
2.      Kapak Lonjong
Pemberian nama kapak lonjong ini didasarkan pada pda penampang alangnya yang berbentuk lonjong. Ujungnya yang runcing digunakan sebagai tangkai dan ujungnya yang bulat diasah hingga tajam. Kapak ini juga biasa digunakan untuk upacara. Ada dua macam kapak lonjong, yaitu Walzenbeil ( yang besar ) dan Kleinbeil ( yang kecil ). Walzenbeil banyak ditemukan di Irian dan Kleinbeil banyak ditemukan di kepulauan Tanimbar daN Seram. Sampai abad ke-20  kapak lonjong masih digunakan di Irian Jaya.
3.      Alat Serpih
Alat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahan – pecahan kecil yang berbentuk segitiga, trapesium atau setengah bulat. Alat ini digunakan sebagai alat pemotong, gurdi atau penusuk.
d.      Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Disebut zaman batu besar karena manusia pada zaman ini suadah bisa membuat dan menhasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu – batu besar. Kebudayaan ini berkembang dari zaman neolitikum hingga zaman perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan meskipun masih pada tingkat awal yaitu kepercayaan terhadap nenek moyang. Peninggalan - peninggalan zaman megalitikum banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Peninggalan zaman megalitikum di Jawa terdapat di daerah Besuki. Peninggalan – peninggalannya berupa kuburan. Penduduk setempat menyebutnya dengan istilah pandhusa (dolmen yang berisi kubur batu di bawahnya). Selain itu juga ditemukan Menhir, yaitu tugu dari batu tunggal. Fungsi menhir adalah sebagai tanda peringatan suatu peristiwa atau sebgai tempat pemujaan roh nenek moyang.

2.    Zaman Logam
Disebut zaman logam karena peralatan yang digunakan manusia pada zaman ini sebagian besar terbuat dari logam. Zaman logam dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.  Zaman Tembaga
Pada zaman ini manusia sudah mampu mengolah logam tembaga menjadi peralatan yang dibutuhkan, misalnya periuk dan belanga. Zaman ini hanya berkembang diluar wilayah Indonesia.
b.  Zaman Perunggu
Pada zaman ini manusia sudah mampu membuat peralatan dari perunngu. Perunggu merupakan logam campuran antara timah dan tembaga. Hasil – hasil kebudayaan zaman perunggu antara lain :
1.  Nekara Perunggu
Nekara adalah benda kebudayaan dari perunggu yang bentuknya seperti dandang terbalik yang berpinggang di tengah dan bagian atasnya tertutup. Ada juga nekara yang bentuknya lebih kecil dan ramping disebut moko. Moko biasanya digunakan sebagai mas kawin. Di Indonesia nekara perunggu banyak ditemukan di daerah Indonesia bagian timur.
2.  Kapak Corong
Disebut kapak corong karena bagian tangkai kapak ini berbentuk corong dan bagian tajamnya seperti kapak batu. Kapak ini juga disebut kapak sepatu. Kapak corong ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa. Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar dan Irian. Kapak corong yang memiliki panjang satu sisi disebut candrasa. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat keagamaan.
3.  Arca Perunggu
Arca perunggu yang ditemukan di Bangkinang bentuknya kecil – kecil yaitu berukuan 5 – 15 cm. Arca – arca  tersebut ada yang berbentuk manusia dan ada yang berbentuk hewan. Umumnya arca perunggu ini mempunyai cincin untuk menggantungkan arca itu. Mungkin arca ini digunakan sebagai bandul kalung.
4.  Bejana Perunggu
Bejana ditemukan di tepi Danau Kerinci dan di Madura. Bejana ini bentuknya seperti periuk tetapi langsung dan gepeng dengan pola hias berupa gambar – gambar geometrid an pilin – pilin yang mirip huruf J.
5.  Perhiasan Perunggu
Benda – benda peninggalan zaman perunggu sebagian besar berupa barang – barang perhiasan seperti gelang, cincin, anting – anting, kalung dan binggel (gelang kaki). Benda – benda tersebut ditemukan di Bogor, Bali, dan Malang. Banyak perhiasan yang ditemukan sebagai bekal kubur.
c.  Zaman Besi
Pada zaman ini alat – alat yang digunakan sudah meningkat lagi. Manusia sudah bisa melebur biji – biji besi dalam bentuk alat – alat yang sesuai kebutuhannya. Misalnya mata kapak, mata pisau, tombak dan cangkul. Benda – benda tersebut banyak ditemukan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.


BAB III
PENUTUP

Zaman prasejarah secara garis besar dibagi menjadi dua zaman, yaitu :
1.     Zaman Batu
a.       Zaman batu tua (Paleolitikum)
b.      Zaman batu madya (Mesolitikum)
c.       Zaman batu muda (Neolitikum)
d.      Zaman batu besar (Megalitikum)
2.     Zaman Logam
a.     Zaman tembaga
b.    Zaman perunggu
c.     Zaman besi


Hasil kebudayaan manusia pada zaman prasejarah, diantaranya :
1. Zaman Batu
a.       Zaman Paleolitikum, hasil kebudayaannya : kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
b.      Zaman Mesolitikum, hasil kebudayaannya : kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche.
c.       Zaman Neolitikum, hasil kebudayaannya : kapak persgi, kapak lonjong dan alat serpih.
d.      Zaman Megalitikum, hasil kebudayaannya : pandhusa dan menhir.
2. Zaman Logam
a.               Zaman tembaga, hasil kebudayaannya : periuk dan belanga.
b.        Zaman perunggu, hasil kebudayaannya : nekara perunggu, kapak lonjong, arca perunggu, bejana perunggu dan perhiasan perunggu.
c.         Zaman besi, hasil kebudayaannya : mata kapak, mata pisau, tombak dan cangkul.
DAFTAR PUSTAKA

1.  Listiyani, Dwi Ari. ( 2009). Sejarah.  Jakarta:  Pusat  Perbukuan  Departemen  Pendidikan  Nasional.
2.  Badrika, I Wayan. ( 2006 ). Sejarah. Jakarta:  Erlangga.
3.  Wurjantoro, Edhie. ( 1996 ). Sejarah Nasional dan Umum 1. Jakarta: Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan.
4.  -----. 2010. Sejarah. Kediri. : -----

1 komentar on "Contoh Karya Tulis Ilmiah"

Unknown on 5 Maret 2015 pukul 07.14 mengatakan...

sangat bemanfaat

Posting Komentar

Visitors

Flag Counter

Purp Bird

Translate

 

Let's Dream!!! Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez