HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PADA ZAMAN
PRASEJARAH
DISUSUN
OLEH :
NUR
HIDAYATUS SHOLIKAH
KELAS
X- RMBI
MADRASAH
ALIYAH NEGERI
KOTA
KEDIRI 3
Jl.
Letjend. Suprapto No. 58 Kota Kediri Telp. (0354) 687876
Email
: mandiga@man3kdr.sch.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Bismillahirrahmaanirrohiim
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun
banyak menemui hambatan dan kesulitan dalam penulisan makalah ini.
Sholawat
dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan setinggi – tingginya kepada :
1.
Bapak Sja’roni, M.PD.I selaku Kepala Sekolah MAN Kota Kediri 3.
2.
Bapak Ahmad Shodiq selaku guru mata pelajaran sejarah yang telah meluangkan
waktunya untuk kami.
3.
Kedua orang tua yang selalu memberI dukungan dan motivasi kepada kami.
Semoga
jerih payah serta hasil pemikiran mendapatkan imbalan yang sebaik – baiknyadari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Kediri,
10 Pebruari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................ iii
BAB
I
PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.
Tujuan......................................................................................... ............ 1
BAB
II
PEMBAHASAN........................................................................................... 2
BAB
III
PENUTUP....................................................................................... ............ 7
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kehidupan manusia dahulu tentunya tidak terlepas
dari kebudayaan. Pada zaman prasejarah belum
ditemukan keterangan tertulis, sehingga hasil kebudayaan manusia prasejarah
inilah yang dapat dijadikan sumber sejarah. Karena hanya itu yang ditinggalkan
oleh manusia purba. Kehidupan manusia pada zaman prasejarah ini memang masih
sangat primitive dan sederhana. Mereka membuat peralatan yang sederhana dari
batu – batuan. Peralatan ini biasanya digunakan untuk berburu dan mencari
makanan dari alam (food gathering). Meskipun mereka hidup primitive tetapi
mereka juga mengenal sistem kepercayaan. Ini membuktikan bahwa sistem
kepercayaan sudah ada sejak zaman prasejarah. Banyak sekali benda – benda
peninggalan manusia prasejarah yang ditemukan oleh para peneliti. Misalnya
nekara, kapak corong, kapak persegi, menhir dan sebagainya. Diantara banyaknya
benda – benda peninggalan manusia purba ini, bnyak pula orang – orang yang
tidak mengetahuinya. Padahal benda – benda ini sangat bernilai sejarah. Perlu
diketahui bahwa tidak akan ada zaman modern tanpa adanya zaman prasejarah.
B. Rumusan
Masalah
1. Dibagi
berapa macamkah zaman prasejarah ?
2. Apa
saja hasil kebudayaan manusia pada zaman prasejarah ?
C. Tujuan
Pembuatan
makalah ini mempunyai tujuan – tujuan tertentu, diantaranya :
1. Untuk
mengetahui pembagian zaman prasejarah.
2. Untuk
mengetahui hasil kebudayaan manusia pada zaman prasejarah.
BAB II
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PADA ZAMAN PRASEJARAH
Kehidupan
manusia pada masa lampau tidak terlepas dari tingkat peradabannya. Tingkat
peradaban ini mengakibatkan kehidupannya terpecah menjadi dua babak. Yaitu
zaman prasejarah dan zaman sejarah. Zaman Prasejarah atau Zaman Praaksara
berasal dari kata Pra yang berarti
sebelum dan aksara yang artinya
tulisan. Jadi, zaman prasejarah adalah zaman sebelum adanya tulisan. Yang
menjadi sumber dari zaman ini adalah hasil budaya yang ditinggalkan oleh
manusia pada zaman itu.
Zaman
Prasejarah dapat dibedakan berdasarkan kurun waktu sesuai dengan tingkat
peradabannya. Secara garis besar zaman prasejarah dibagi menjadi dua zaman,
yaitu zaman batu dan zaman logam.
1.
Zaman Batu
Disebut
zaman batu karena peralatan yang digunakan manusia pada zaman ini sebagian
besar terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi empat zaman, yaitu zaman
batu tua (paleolitikum), zaman batu madya (mesolitikum), zaman batu muda
(neolitikum) dan zaman batu besar (megalitikum).
a. Zaman
Batu Tua (Paleolitikum)
Disebut
zaman batu tua karena alat – alat kebudayaan yang dihasilkan masih sangat
kasar. Kehidupan manusia pada zaman ini masih sangat primitif dan sederhana.
Tempat tinggal manusia pada zaman ini masih berpindah – pindah dari satu tempat
ke tempat yang lainnya. Dan mereka mengumpulkan memperoleh makanan dengan cara
mengambil dari alam (food gathering).
Kebudayaan Paleolitikum di Indonesia dapat ditemukan di daerah Pacitan dan
Ngandong.
1. Kebudayaan
Pacitan
Pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan
sejumlah alat – alat yang terbuat dari batu di Pacitan. Alat – alat tersebut
berbentuk kapak, yaitu kapak perimbas (chopper),
karena kapak ini tidak memiliki tangkai dan menggunakannya harus dengan
menggenggam bagian dari kapak ini sehingga disebut kapak genggam. Alat budaya
Pacitan diperkirakan berasal dari lapisan pleistosen tengah. Alat ini digunakan
oleh manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus. Selain kapak genggam, juga
ditemukan jenis alat lainnya yaitu alat serpih (flake). Alat ini digunakan untuk menguliti binatang, memotong
daging dan memotong ubi – ubian. Alat ini banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi
Selatan, Sumatra Selatan, dan Timor.
2. Kebudayaan
Ngandong
Pada
tahun 1941, Von Koenigswald menemukan alat – alat kebudayaan Ngandong. Yang
banyak ditemukan di daerah ini adalah alat – alat yang berasal dari tulang dan
penusuk dari tanduk rusa. Alat ini digunakan untuk mencari ubi dan keladi di
dalam tanah. Selain itu, juga ditemukan alat – alat kecil yang terbuat dari batu
– batu yang indah. Alat ini disebut flakes. Kebudayaan Ngandong juga didukung
oleh lukisan – lukisan yang ada di dinding – dinding goa misalnya lukisan tapak
tangan berwarna merah dan babi hutan yang ditemukan di Goa Leang Pattae
(Sulawesi Selatan). Manusia purba yang hidup pada zaman ini adalah manusia
purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
b. Zaman
Batu Madya (Mesolitikum)
Pada
zaman ini kehidupan manusia tidak jauh berbeda dari zaman paleolitikum. Namun,
pada zaman ini manusia sudah memiliki tempat tinggal yang agak tetap. Zaman ini
ditandai dengan adanya kebudayaan
kyokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche.
1. Kebudayaan
Kyokkenmoddinger
Suatu
corak istimewa dari zaman mesolitikum. Kyokkenmoddinger adalah suatu dapur
sampah yang berupa tumpukan kerang dan siput setinggi 7 meter yang telah
menjadi fosil. Bekas – bekas ini menunjukkan telah adanya penduduk yang tinggal
di tepi pantai dan mereka hidup dari hasil menangkap kerang dan siput.
Kyokkenmoddinger ini ditemukan di sepanjang pantai Sumatera Timur. Selain itu,
juga ditemukan sejenis kapak genggam yang diberi nama pebble (kapak Sumatera).
Pebble terbuat dari batu kali yang dipecah. Kapak ini berbeda dengan kapak
genggam. Sisi luar kapak ini yang memang sudah halus dibiarkan, sedangkan bagian
dalamnya dikerjakan lebih lanjut. Di samping itu juga terdapat kapak pendek
(hanche courte). Bentuknya seperti setengah lingkaran cara membuatnya dengan
memukuli dan memecahkan batu, dan tidak diasah. Sisi tajamnya terletak pada
sisinya yang lengkung.dari bukit kerang juga ditemukan batu penggiling dan
landasannya. Alat ini digunakan untuk menggiling makanan dan menghaluskan cat
merah. Cat ini diperkirakan mempunyai hubungan dengan keagamaan atau ilmu
sihir. Kebudayaan kyokkenmoddinger juga didukung oleh ras Papua Melanesia.
2. Kebudayaan
Abris Sous Roche
Kebudayaan
ini berlokasi di daerah pegunungan. Abris sous roche ialah gua yang digunakan
sebagai tempat tinggal oleh manusia prasejarah. Penelitian pertama terhadap
abris sous roche dilakukan oleh Dr. P.V. Stein Callencels (1928-1931) di Gua
Lawa dekat Sampung, Ponorogo Jawa Timur. Di tempat tersebut banyak ditemukan
alat – alat kebudayaan dari zaman paleolitikum sampai zaman logam. Akan tetapi,
yang banyak ditemukan adalah alat – alat dari tulang dan tanduk binatang,
sehingga dikenal dengan sebutan Sampung Bone Culture. Pendukung kebudayaan ini
adalah ras Papua Melanesia.
c. Zaman
Batu Muda (Neolitikum)
Kebudayaan
neolitikum merupakan revolusi dari kebudayaan ffod gathering menjadi food
producing. Pada zaman ini manusia sudah hidup menetap dan telah mempunyai
tempat tinggal. Mereka memperoleh makanan dari hasil bercocok tanam. Alat –
alat kebudayaannya sudah halus dam sempurna. Hasil kebudayaan zaman neolitikum
diantaranya :
1. Kapak
Persegi
Nama
“kapak persegi” diberikan oleh Van Heine Heldern. Penamaan ini didasarkan pada
penampang alang alat – alatnya yang berupa persegi panjang atau juga berbentuk
trapesium. Kapak ini berbeda dengan kapak genggam karena kapak ini sudah
memiliki tangkai dari kayu. Tangkai ini membuat kapak persegi dapat digunakan
secara efektif dan tenaga yang dihasilkan juga lebih kuat. Kapak persegi
kebanyakan terbuat dari batu api yang keras. Ukurannyapun bermacam – macam,
ukuran besar disebut beliung atau cangkul. Alat ini digunakan untuk mengerjakan
sawah. Sedangkan yang berukuran kecil disebut tarah, tarah digunakan untuk
mengerjakan kayu. Kapak persegi banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian
barat.
2. Kapak
Lonjong
Pemberian
nama kapak lonjong ini didasarkan pada pda penampang alangnya yang berbentuk
lonjong. Ujungnya yang runcing digunakan sebagai tangkai dan ujungnya yang
bulat diasah hingga tajam. Kapak ini juga biasa digunakan untuk upacara. Ada
dua macam kapak lonjong, yaitu Walzenbeil ( yang besar ) dan Kleinbeil ( yang kecil
). Walzenbeil banyak ditemukan di Irian dan Kleinbeil banyak ditemukan di
kepulauan Tanimbar daN Seram. Sampai abad ke-20
kapak lonjong masih digunakan di Irian Jaya.
3. Alat
Serpih
Alat
serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadi pecahan – pecahan
kecil yang berbentuk segitiga, trapesium atau setengah bulat. Alat ini
digunakan sebagai alat pemotong, gurdi atau penusuk.
d. Zaman
Batu Besar (Megalitikum)
Disebut
zaman batu besar karena manusia pada zaman ini suadah bisa membuat dan
menhasilkan kebudayaan yang terbuat dari batu – batu besar. Kebudayaan ini
berkembang dari zaman neolitikum hingga zaman perunggu. Pada zaman ini manusia
sudah mengenal kepercayaan meskipun masih pada tingkat awal yaitu kepercayaan
terhadap nenek moyang. Peninggalan - peninggalan zaman megalitikum banyak
ditemukan di wilayah Indonesia. Peninggalan zaman megalitikum di Jawa terdapat
di daerah Besuki. Peninggalan – peninggalannya berupa kuburan. Penduduk
setempat menyebutnya dengan istilah pandhusa (dolmen yang berisi kubur batu di
bawahnya). Selain itu juga ditemukan Menhir,
yaitu tugu dari batu tunggal. Fungsi menhir adalah sebagai tanda peringatan
suatu peristiwa atau sebgai tempat pemujaan roh nenek moyang.
2. Zaman
Logam
Disebut
zaman logam karena peralatan yang digunakan manusia pada zaman ini sebagian
besar terbuat dari logam. Zaman logam dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.
Zaman Tembaga
Pada
zaman ini manusia sudah mampu mengolah logam tembaga menjadi peralatan yang
dibutuhkan, misalnya periuk dan belanga. Zaman ini hanya berkembang diluar
wilayah Indonesia.
b. Zaman Perunggu
Pada
zaman ini manusia sudah mampu membuat peralatan dari perunngu. Perunggu
merupakan logam campuran antara timah dan tembaga. Hasil – hasil kebudayaan
zaman perunggu antara lain :
1. Nekara Perunggu
Nekara
adalah benda kebudayaan dari perunggu yang bentuknya seperti dandang terbalik
yang berpinggang di tengah dan bagian atasnya tertutup. Ada juga nekara yang
bentuknya lebih kecil dan ramping disebut moko. Moko biasanya digunakan sebagai
mas kawin. Di Indonesia nekara perunggu banyak ditemukan di daerah Indonesia
bagian timur.
2. Kapak Corong
Disebut
kapak corong karena bagian tangkai kapak ini berbentuk corong dan bagian
tajamnya seperti kapak batu. Kapak ini juga disebut kapak sepatu. Kapak corong
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa. Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau
Selayar dan Irian. Kapak corong yang memiliki panjang satu sisi disebut
candrasa. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat keagamaan.
3. Arca Perunggu
Arca
perunggu yang ditemukan di Bangkinang bentuknya kecil – kecil yaitu berukuan 5
– 15 cm. Arca – arca tersebut ada yang
berbentuk manusia dan ada yang berbentuk hewan. Umumnya arca perunggu ini
mempunyai cincin untuk menggantungkan arca itu. Mungkin arca ini digunakan
sebagai bandul kalung.
4. Bejana Perunggu
Bejana
ditemukan di tepi Danau Kerinci dan di Madura. Bejana ini bentuknya seperti
periuk tetapi langsung dan gepeng dengan pola hias berupa gambar – gambar
geometrid an pilin – pilin yang mirip huruf J.
5. Perhiasan Perunggu
Benda
– benda peninggalan zaman perunggu sebagian besar berupa barang – barang
perhiasan seperti gelang, cincin, anting – anting, kalung dan binggel (gelang
kaki). Benda – benda tersebut ditemukan di Bogor, Bali, dan Malang. Banyak perhiasan
yang ditemukan sebagai bekal kubur.
c. Zaman Besi
Pada
zaman ini alat – alat yang digunakan sudah meningkat lagi. Manusia sudah bisa
melebur biji – biji besi dalam bentuk alat – alat yang sesuai kebutuhannya.
Misalnya mata kapak, mata pisau, tombak dan cangkul. Benda – benda tersebut
banyak ditemukan di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
BAB III
PENUTUP
Zaman prasejarah secara garis besar dibagi
menjadi dua zaman, yaitu :
1.
Zaman Batu
a. Zaman
batu tua (Paleolitikum)
b. Zaman
batu madya (Mesolitikum)
c. Zaman
batu muda (Neolitikum)
d. Zaman
batu besar (Megalitikum)
2.
Zaman Logam
a. Zaman
tembaga
b. Zaman
perunggu
c. Zaman
besi
Hasil kebudayaan manusia pada zaman
prasejarah, diantaranya :
1.
Zaman Batu
a. Zaman
Paleolitikum, hasil kebudayaannya : kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
b. Zaman
Mesolitikum, hasil kebudayaannya : kebudayaan kyokkenmoddinger dan kebudayaan abris
sous roche.
c. Zaman
Neolitikum, hasil kebudayaannya : kapak persgi, kapak lonjong dan alat serpih.
d. Zaman
Megalitikum, hasil kebudayaannya : pandhusa
dan menhir.
2.
Zaman Logam
a.
Zaman tembaga, hasil
kebudayaannya : periuk dan belanga.
b.
Zaman perunggu, hasil
kebudayaannya : nekara perunggu, kapak lonjong, arca perunggu, bejana perunggu
dan perhiasan perunggu.
c.
Zaman besi, hasil kebudayaannya
: mata kapak, mata pisau, tombak dan cangkul.
DAFTAR PUSTAKA
1. Listiyani, Dwi Ari. ( 2009). Sejarah.
Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
2.
Badrika, I Wayan. ( 2006 ). Sejarah.
Jakarta: Erlangga.
3. Wurjantoro, Edhie. ( 1996 ). Sejarah Nasional dan Umum 1. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
4. -----. 2010. Sejarah. Kediri. : -----
1 komentar on "Contoh Karya Tulis Ilmiah"
sangat bemanfaat
Posting Komentar